Prof Andalan: Krisis Moral Jadi Penyebab Silfa Tiap Ahir Tahun
Selasa, 29 Januari 2019
Legislator Partai Demokrat Asri Jaya A Latief |
NUANSABARU.ID, WAJO - Gubernur Sulawesi Selatan Prof Nurdin Abdullah (NA) menilai salah satu hal yang menjadi penyebab seringnya terjadi Silfa diakhir tahun adalah krisis moral. Hal ini diungkapkan NA saat membawakan Kuliah umum di kampus IAI Asadiyah Sengkang, Senin (28/1/2019).
Menurut Gubernur Sulsel yang dikenal dengan sebutan NA ini APBD di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan itu besar namun tidak ada yang berpikir mengenai program, yang ada semua berlomba-lomba mengambil anggaran yang besar tanpa memikirkan programnya.
"Kita hanya berlomba-lomba mengambil anggaran yang besar tapi tidak memikirkan programnya makanya di penghujung tahun terjadi Silfa karena banyak program yang tidak terserap,"Kata NA
Menurut NA, Indonesia secara keseluruhan memiliki kekayaan Alam yang luar biasa namun persoalan pengangguran dan kemiskinan masih menjadi musuh besar di negeri ini
“Kenapa banyak pengangguran, karena kita sekolah hanya mengharapkan Ijazah dan selesai kuliah langsung cari kerja bukan menciptakan lapangan pekerjaan," Kata Gubernur bertagline Prof Andalan Ini.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Wajo, Asri Jaya A Latief sepakat dengan apa yang dikatakan Gubernur Prof Nurdin Abdullah. Menurutnya sisi perencanaan pada Pemerintah tercapai, jika programnya terintegrasi dengan baik dan tidak meninggalka silpa yang mencapai Rp10 milliar rupiah.
"Jika program sudah baik mulai tingkat bawah maka tidak mungkin terjadi Silfa yang cukup besar. Selama ini, mereka sekedar melakukan program rutin, sementara tidak mendorong dan menciptakan sebuah lapangan kerja, bagaimana kita mendorong minat investor masuk ke daerah," tutup mantan Ketua HIPMI Wajo itu.
Editor: Risal
Menurut Gubernur Sulsel yang dikenal dengan sebutan NA ini APBD di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan itu besar namun tidak ada yang berpikir mengenai program, yang ada semua berlomba-lomba mengambil anggaran yang besar tanpa memikirkan programnya.
"Kita hanya berlomba-lomba mengambil anggaran yang besar tapi tidak memikirkan programnya makanya di penghujung tahun terjadi Silfa karena banyak program yang tidak terserap,"Kata NA
Menurut NA, Indonesia secara keseluruhan memiliki kekayaan Alam yang luar biasa namun persoalan pengangguran dan kemiskinan masih menjadi musuh besar di negeri ini
“Kenapa banyak pengangguran, karena kita sekolah hanya mengharapkan Ijazah dan selesai kuliah langsung cari kerja bukan menciptakan lapangan pekerjaan," Kata Gubernur bertagline Prof Andalan Ini.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Wajo, Asri Jaya A Latief sepakat dengan apa yang dikatakan Gubernur Prof Nurdin Abdullah. Menurutnya sisi perencanaan pada Pemerintah tercapai, jika programnya terintegrasi dengan baik dan tidak meninggalka silpa yang mencapai Rp10 milliar rupiah.
"Jika program sudah baik mulai tingkat bawah maka tidak mungkin terjadi Silfa yang cukup besar. Selama ini, mereka sekedar melakukan program rutin, sementara tidak mendorong dan menciptakan sebuah lapangan kerja, bagaimana kita mendorong minat investor masuk ke daerah," tutup mantan Ketua HIPMI Wajo itu.
Editor: Risal
Topik Terkait
Baca Juga :