Melumat Kroasia 3-0, Selangkah Lagi Argentina Angkat Tropy Piala Dunia
NUANSABARU.ID, QATAR - Laga pertà ma semifinal antara Timnas Argentina versus Kroasia menyuguhkan permainan yang mencengangkan. Argentina menunjukkan keperkasaannya melumat Kroasia 3-0 tanpa balas.
Kroasia yang ditunggu merepotkan Argentina ternyata tak mampu menembus kokohnya
pertahanan Argentina yang dikawal De Foul dan tandemnya. Bahkan Luka Modric dan
kawan-kawan tidak bisa memetikan pergeraman "berbahaya" Lionel Messi. tidak bisa mematikan pergerakan 'berbahaya' Lionel Messi.
Pada menit-menit awal pertandingan, Skuad Lionel Scaloni cenderung bermain
hati-hati dan dinilai kurang berkembang permainannya. Kroasia terlihat lebih
banyak menguasai bola, meski tak bisa juga menembus bentang pertahanan
Argentina.
Boleh jadi ini instruksi Scaloni agar Argentina bermain defensif dan sesekali
melakukan counter attack. Petaka bagi Kroasia, menit ke-33 Argentina mendapat
hadiah penalti menyusul pelanggaran seorang pemainnya di kotak terlarang.
Mega bintang Argentina Lionel Messi yang bertindak sebagai eksekutor sukses
menjebol gawang Kroasia yang dikawal penjaga gawang, menit (34'). Gol pembuka ini melecut
semangat Messi dan kawan-kawan.
Hanya berselang sekira 5 menit kemudian, dalam skema serangan balik, skuad
Kroasia lengah dan terkesan panik. Striker masa depan Argentina Julian Alvares
mempertontonkan aksi brilian.
Menerima bola di sekitar garis tengah lapangan, Alvares ber-solo run menggulir
bola dan berhasil melewati susunan pemain Kroasia. Sedikit panik, bek Kroasia
tak bisa mem-blok maksimal. Pemain Kroasia hanya bisa menahan (menyentuh) pelan
bola melayang setinggi lutut dari aksi Julian Alvares.
Alvares mampu tetap menguasai bola sehingga sisa berhadapan dengan kiper.
Seterunya, Alvares seperti menyontek gaya Messi. Bola melenting sedikit Alvares
menendangnya pelan dengan gaya polli melintas di atas kepala kiper dan
bersarang di gawang Kroasia menit (39').
Gol bergaya bintang Julian Alvares itu menggandakan keunggulan Argentina menjadi 2-0.
Pendukung Argetina yang memadati stadion bergemuruh menyuarakan yel-
yel semangat untuk timnya. Tensi pertandinganpun meningkat. Kedua tim silih
berganti membangun serangan. Namun sampai menit ke 45+4, skor bertahan 2-0
hingga turun minum.
Gol kedua (brace) Julian Alvares berkat umpan tarik Lionel Messi membingjngkan pertahan Kroasia (Foto: Getty Images/Julian Finney)
Kroasia Lebih Menguasai Bola
Di babak kedua, jual beli serangan semakin intens. Namun serangan Kroasia tidak bisa menembus kokohnya barisan
pertahanan Argentina. Bahkan serangan Argentina lebih efektif. Dengan kerjasama
1, 2, Messi lolos menyarangkan bola ke sudut kanan gawang ke gawang yang nyaris
berbuah gol menit ke-57. Kroasi
Pemain terbaik dunia 7 kali itu betul sedang dalam performa terbaiknya. Hanya
lebih dari 10-an menit kemudian ketika menerima bola di sisi kiri area permainan
Kroasia, Messi melakukan akselerasi dan mengocek si kulit bundar, mengecoh
sejumlah pemain Kroasia hingga mendekat ke sudut gawang.
Aksi puncaknya, 2,3 kali berbalik kemudian nyaris sampai ke pinggir lapangan
sisi kiri belakang Kroasia, Lionel Messi memberikan umpan tarik terukur ke depan
mulut gawang Kroasia.
Julian Alvares yang sudah chemistry dengan Messi sudah siap di tempat itu dan
langsung memanfaatkan umpan Messi menjebol gawang Kroasia. Barisan pertahanan
Kroasia seolah kebingungan menyaksikan serangan spontan Messi yang kemudian
dituntaskan Julian Alvares menit 69.'
Adalah Binder Singh, Komentator Sepak Bola Indonesia yang mengawal live SCTV
bersama M. Kusnaeni menilai Lionel Messi saat itu menunjukkan skil-nya.
"Istilahnya, skill the gill, " ujar Binder Singh yang saat itu
dipandu 2 sportcaster, Rendra Sudjono dan Stewart Hendry.
Brace Julian Alvares sekaligus gol ketiga La Albicette (julukannya) kian
memperkokoh keunggulan Argentina menjadi 3-0. Luca Modric Cs belum menyerah.
Dengan sisa waktu 20-an menit, Kroasia terus berupaya menciptakan gol, minimal
memperkecil ketinggalan.
Namun, skuad Argentina cukup solid dan tak mau kecolongan untuk mematahkan serangan-serangan Kroasia. Strategi
defensif yang dikombinasi dengan canter attack membuat prosentase penguasaan
bola Kroasia terdeteksi lebih tinggi ketimbang Argentina.
Kebuntuan serangan Kroasia membuat skor bertahan hingga pluit panjang dengan
catatan waktu 90+5.' Argentina melaju ke final dan bakal ketemu dengan
pemenang laga smifinal kedua, Prancis vs Marokko. Sedangkan Kroasia harus puas
untuk sekali lagi tampil untuk memperebutkan tempat ketiga dengan tim yang
kalah dari seteru Prancis vs Marokko. (*)
Statistik Pertandingan
Argentina Kroasia
1. Tembakan, 7 : 12
2. Tembakan ke gawang, 9 : 2
3. Penguasaan bola : 39 % 61
4. Operan : 399 608
5. Akurasi operan : 83 % 87 %
6. Pslanggaran : 15 8
7. Kartu kuning ; 2 2
8. Kartu merah : 0 : 0
9. Offside , 1 : 0:
10. Tendangan sudut : 2 4
Emiliano Martinez, Nicolas Tagliafico, Nicolas Otamendi, Cristian Romero, Nahuel Molina-Juan Foyth (86'), Mac Allister, Angel Correa (86'), Enzo Fernandez, Leandro Paredes, Lisandro Martinez (62’), Rodrigo De Paul, (Palacios 74’), Julian Alvarez (Paulo Dybala 75’), Lionel Messi.
Pola Permainan : (4 - 4 -2 )
Pelatih: Lionel Scaloni.
Timnas Kroasia:
Dominik Livakovic, Borna Sosa (Mislav Orsic 46’), Josko Gvardiol, Dejan Lovrem, Josep Juranovic, Mateo Kovacic, Marcelo Brozovic (Bruno Petkovic 50’), Luka Modric (Lovro Majer 81’), Ivan Perisic, Andrej Kramaric (Marko Liva 72’), Mario Pasalic (Nikola Vlasic 46’).
Pola Permainan : (4-3-3)
Pelatih: Zlatko Dalic.
Penulis: SUCI SRI WAHYUNI
Editor: ABDUL