Asa Publik Sepak Bola Indonesia untuk Tim Garuda Piala AFF 2022.
Catatan Kru Olahraga NUANSABARU
Selebrasi Timnas Indonesia ketika ciptakan gol di fase gtup Piala AFF 2022 (Foto: Dok. PSSI).
NUANSABARU.ID, JAKARTA - Publik sepak bola Indonesia optimis dan berharap Timnas Indonesia akan berjaya. Siapa pun lawannya di semifinal timnas diyakini Indonesia bisa mengatasi untuk melaju ke partai puncak dan seterusnya menang di final untuk meraih juara Piala AFF 2022.
Alasannya, Timnas Indonesia saat ini telah digembleng dengan disiplin tinggi
dan pembenahan fisik yang prima oleh pelatih Shin Tae-yong (STy). Termasuk
materi tehnical dan strategi serta bagaimana setiap pemain bermental pemenang
alias bermental juara.
Tak bermaksud mendewa-dewakan kehebatan seorang STy, namun kita tak sewajarnya
apriori dan menapikan progres dan capaian prestasi sementara timnas selama
ditukangi pelatih asal Korea Selatan itu.
Uraian ini bukan untuk menggerogoti secara detail capaian-capaian
persepakbolaan Indonesia era pelatih STy. Namun, hanya sekedar menggambarkan
sekilas fakta-fakta dan catatan positif yang diukirnya.
Diantaranya, Timnas berhasil lolos putaran final kualifikasi Piala Asia 2023,
runner up Piala AFF 2020, medali perunggu SEA Games 2021 dan yang lainnya. Indikator paling
faktual, STy mampu mendongkrak peringkat FIFA Indonesia dari 160-an dan tahun
2023 ini Indonesia berda di peringkat 151 dunia.
Selain itu Timnas racikan STy kali ini punya kedalaman tim. Ketika dua-tiga
pemain cedera atau performanya anjlok, di bangku cadangan siap penggantinya
dengan kualitas lebih kurang sama.
Malahan ada sejumlah pihak yang mengeng-estimasikan, Skuad Timnas Indonesia
saat ini merupakan 'generasi emas.' Dalam artian, skuadnya banyak pesepakbola
berkualitas yang usianya relatif muda dan bisa tampil sebagai pemain petarung.
Read also:
Indonesia Berjibaku Vietnam, Malaysia Seteru Thailand Perebutkan Tiket ke Partai Puncak Piala AFF 2022
Jaga Performa, Ketajaman Ditingkatkan
dan Minimalisir Kesalahan
Fakta penampilan Timnas di laga menentukan ketika
melawan Thailand dan Filipina di fase grup, menunjukkan Fachruddin dan
kawan-kawan terkesan tumpul, tak produktif alias lemah soal finishing sehingga
hasilnya tak sesuai ekspektasi publik sepak bola Indonesia.
Artinya, skuad Timnas Garuda tak bermain jelek bahkan memiliki banyak peluang
ketimbang lawannya, tapi tak produktif. Misalnya ketika melawan Thailand, di
babak pertama saja sedikitnya tercatat 3 peluang. Dari Egy Maulana Vikri,
Fachruddin Aryanto dan Witan Sulaeman, namun tak berbuah gol.
Di babak kedua Timnas tetap tampil impresif tapi lagi-lagi tak ada
penyelesaian. Gol yang tercipta dari Marc Klok justru hanya gol penalti
lantaran seorang pemain Thailand handsball.
Yang lebih mengesalkan, Thailand yang bermain 10 pemain sejak menit ke-63
karena seorang pemainnya diganjar kartu merah, Tim Garuda tetap tak bisa
membobol gawang Thailand yang minus 1 pemain itu, meski ada beberapa
peluangnya.
Thailand dinilai tampil lebih tenang dan taktis sehingga mampu meredam
gempuran-gempuran Timnas Indonesia. Malahan Thailand bisa menciptakan gol
balasan dengan memanfaatkan kesahan passing pertahanan Timnas. Akibatnya, skor
imbang, 1-1 hingga akhir laga.
Demikian juga saat melawan Filipina, pendukung Timnas berharap bukan hanya
stagnan dengan skor menang tipis 2-1. Tapi, lagi-lagi kurang produktif sehjngga
harus puas sebagai runner up Grup A untuk melangkah ke semifinal.
Nah, bagaimana di laga selanjutnya? Publik sepak bola Indonesia berharap skuad
Timans meningkatkan ketajamannya untuk menjebol gawang, siapa pun lawannya.
Ketika performanya terus terjaga, ketajaman ditingkatkan, dan
meminimalisir kesalahan, Timnas Indonesia diyakini bisa menang di semifinal dan
tembus ke final untuk merebut Piala AFF 2022 ini.
Penulis: Tim Kru Olahraga NUANSSAARU.ID
Editor: ABDUL