Tujuh Golongan Manusia Dapatkan Pertolongan Tuhan di Hari Kemudian
Sari Khutbah Jum'at Al Ustadz M. Darwis Abbas
di Madjid Nur Afiah RS Regional Wahidin
NUANSABARU.ID, MAKASSAR - Secara rutin setiap Jum'atan
pesan- pesan religius berkumandang dari para khatib, pembawa khutbah. Mulai
dari masjid-masjid di pelosok hingga di kota-kota besar. Pesan-pesan para
khatib tentunya mengandung makna
yang dapat dipetik hikmahnya untuk menjalani kehidupan ini.
Salah satunya, Jum'atan (baca: rangkaian salat Jum'at berjamaah) di Madjid Nur
Afiah Kompleks Rumah Sakit Regional Dr Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Jum'at,
(3/2-2023). Pembawa khutbah Jum'at, Ustadz Muhammad Darwis Abbas, S. Ag, M. Pd. Jamaahnya, para dokter dan karyawan RS Regional Wahidin Makassar, sejumlah pendamping pasien dan unsur lainnya.
Al Ustadz Muhammad Darwis Abbas mengangkat topik tentang golongan manusia yang
mendapatkan pertolongan Tuhan di hari kemudian. Diungkapkannya bahwa setelah
hari kiamat manusia berkumpul di Padang Mahsyar untuk mendapatkan pengadilan Tuhan.
Ketika itu, manusia membutuhkan pertolongan dan tak ada yang bisa memberikan
pertolongan kecuali Tuhan Yang Maha Kuasa. Terkait dengan itu Ustadz Darwis
(nama singkatnya) menyebutkan, ada 7 (tujuh) golongan manusia yang mendapatkan
pertolongan Tuhan YMK.
Pertama, pemimpin yang arif dan atau bertanggungjawab. Dengan mendasari
Alqur'an dan hadist, mubaliq itu menggambarkan sosok pemimpin itu bermakna
luas. Kalau disarikan, dapat dimaknai bahwa kita semua adalah pemimpin yang
dimintai pertanggunganjawaban tentang kepemimpinan kita.
Ustadz Darwis mencontohkan seorang asisten rumah tangga itu adalah pemimpin.
Dia akan ditanya pertanggungjawaban tentang amanah yang diberikan majikannya,
apakah dilaksanakan dengan baik. "Kalian adalah pemimpin yang akan
bertanggungjawab tentang kepemimpinannya," tegas Ustadz Darwis.
Kedua, pemuda yang taat atau pemuda yang tumbuh dalam ketaatan. Masa muda, urai
Ustadz Darwis adalah masa paling rawan. Kelak di hari kemudian akan ditanya
manusia apakah masa mudanya itu dimanfaatkan dengan baik untuk beribadah. Kalau
masa muda itu dimanfaatkan dengan baik untuk taat beribadah, maka golongan
manusia ini akan mendapatkan perlindungan Tuhan YME kelak.
Ketiga, lelaki yang terpaut hatinya di masjid. Kaum lelaki memang tempat salatnya
selayaknya di masjid. Maksudnya, kaum lelaki yang selalu salat di masjid atau
istilah populernya senantiasa memakmurkan masjid, merupakan satu golongan
manusia yang mendapat perlindungan Tuhan.
Ini wajah Masjid Nur Afiah RS Wahidin bagian atas samping kanan atau dari arah Timur (Foto: ABDUL/Nuansabaru.id)
Lelaki yang Menolak Maksiat
Keempat, bertemu karena Allah dan berpisah karena Allah. Penegasan khatib
Jum'atan tersebut bila dimaknai lebih jauh bahwa interaksi sosial antarmanusia
dengan manusia lainnya, baik dalam hubungan persahabatan, bisnis dan sebagainya
itu karena Allah akan mendapatkan perlindungan Tuhan. "Bertemu karena
Allah dan berpisah karena Allah, bukan sekedar bisnis," ujarnya.
Kelima, lelaki yang diajak berbuat maksiat tapi dia menolak. Ustadz itu juga
menggambarkan jikalau seorang lelaki yang diajak maksiat, wanitanya cantik,
tapi ia menolak dengan alasan takut kepada Allah, juga akan mendapat
perlindungan Tuhan.
Keenam, sedekah yang disembunyikan. Menurut ustadz kharismatik itu, brsedekah yang disembunyikan, bahkan tangan kirinya pun tidak mengetahui bahwa tangan
kanannya bersedekah, salah satu golongan manusia yang mendapatkan perlindungan
Tuhan.
Ketujuh, lelaki yang menyendiri dan menangis karena Allah. Poin terakhir yang
diuraikan Ustadz Darwis, golongan manusia yang akan mendapatkan perlindungan
Tuhan, bila seseorang menyempatkan diri menyendiri dan menangis.
Bila dimaknai sekilas, jikalau seseorang menyempatkan diri menyendiri, bertobat
dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah kemudian menangis, juga akan
memperoleh perlindungan dari Allah SWT di hari kemudian. (*).
Penulis: SUCI SRI WAHYUNI
Editor: ABDUL