Kiat Pulang Kampung Mengabdi, Muin Djalaluddin Siap Maju sebagai Bacaleg Gerindra DPRD Sulsel

Dia Berharap Kerabat dan Masyarakat 

di Sidrap, Pinrang dan Enrekang 

Ikhlas Beri Dukungan 




Abdul Muin Dijalaluddin, SH, MH dan Ny. dr Yasmini Fitriyati, SPOG (Foto: Dok Pribadi).

NuansaBaru.ID, MAKASSAR - Pendaftaran Bakal Calon Legeslatif (Bacaleg) menuju Pemilu 2024 saat ini sedang berjalan. Termasuk di Provinsi Sulsel. Partai peserta Pemilu membuka kesempatan kepada anggotanya yang serius untuk berkontestasi sebagai calon legeslatif (caleg).

Salah satunya, Muin Djalaluddin, tokoh asal Sidrap yang kini berkiprah di Partai Gerindra. Pria yang bernama lengkap Abdul Muin Djalaluddin, SH. MH ini memilih 'bercaleg' melalui Partai Gerindra untuk menjadi calon anggota DPRD Provinsi Sulsel dengan Daerah Pemilihan (Dapil) 9 yang mewilayahi Kabupaten Sidrap, Pinrang dan Enrekang.

Pernyataan kesediaan maju untuk bersaing memperebutkan kursi di DPRD Sulsel diungkapkannya saat ditemui di Hotel Amaris, Makassar, Kamis, (11/5-2023). Kehadirannya di Makassar untuk menyerahkan berkas Bacaleg di Sekretariat Partai Gerindra Wilayah Sulsel.

Dalam perbincangan santai dengannya, terungkap cerita tersendiri yang menarik, sampai akhirnya berlabuh di Partai Gerindra dengan pimpinan Pusat, Prabowo Subiannto.

Dikatakannya, menjadi politisi sesungguhnya bukan tabiat ataupun menjadi cita-cita dasarnya dari awal. Sejak 2 kali Pemilu yang lalu, ungkapnya, beberapa rekannya dari partai politik berbeda, telah "merayu" (mengajaknya) untuk ikut kontestasi politik sebagai caleg.

Namun ketika itu sebagai alumni Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, lebih kukuh meniti karier sebagai advokat di negeri rantau Yogyakarta.

Dikisahkan Muin, nama singkatnya, keterpanggilannya untuk "menceburkan diri" di dunia politik, berawal saat teman karibnya saat di SMP Athirah Ujungpadang (sekarang Makassar) menghubunginya via telpon seluler sebulan lalu. Namanya, Andi Iwan Darmawan Aras yang tak lain, Ketua Partai Gerindra PW Sulsel.
Diakuinya, Andi Iwan, yang juga anggota DPR RI itu, mengajak untuk pulang mengabdi di kampung halaman.

"Sudah puluhan tahun di Yogya, sejatinya ilmu dan pengalaman yang diraih sudah saatnya diabdikan untuk peningkatan pembangunan di Sulsel, " bujuk Iwan, teman setianya yang kini sudah jadi negarawan itu, seperti ditirukan Muin.

Sang Kekasih Restu dan Memotivasi kalau
Niatnya Ibadah dan Kepentingan Publik


Pendamping setia Muin Djalaluddin, dr. Yasmini Fitriyati, menanggapi makna dari telpon Andi Iwan. Sang kekasih (isteri Muin), bilang; "Kalau itu karena ibadah, bermanfaat untuk orang banyak dan kemajuan daerah sebaiknya Ayah pertimbangkan, " ujar Yasmini yang juga dokter spesialis kandungan itu bijak.

"Tapi, kalau niatnya hanya untuk mengais rezeki atau memburu karier sebaiknya di Yogya saja, cukuplah kita syukuri apa yang ada sembari mendidik dan membina anak saja, " imbuh sang isteri terkesan amanah.

Beberapa hari kemudian, lanjut Muin, Andi Iwan menelpon lagi, meski memang selama ini biasa ketemuan di Jakarta ataupun di Yogya. Di waktu senggangnya Muin akui temannya itu jago main gitar dan memang kerab berkomunikasi via telepon, untuk bernostalgia semasa kanak-kanak di SMP Athirah 1987 dulu.

"Kali ini, Andi Iwan, via telpon bicara serius. Beliau minta ditemani 'ngurus' Partai Gerindra di Sulsel. Ya, restu dari Isteri sudah ada, teman karib juga memberi peluang pengabdian di jalur berbedah dengan profesi yang saya tekuni selama ini, yaaa....., saya, Bismillah, " tutur Muin, sembari ketawa geli dan bilang, "Mendadak Bacaleg".

Meski setengah berkelakar men-justice dirinya sendiri mendadak bacaleg, Muin mengakui sejatinya telah memiliki pengalaman tentang kemasyarakatan dan poitik melalui kegiatan organisasi kemasyarakatan dan profesi.

"Sebetulnya, berbagai organisasi sosial dan profesi selama ini telah banyak menempah diri saya tentang kemasyarakatan dan politik, " aku Muin Djalauddin yang juga putra kedua mendiang Djalaluddin yang pernah menjadi Camat Tellulipoe, Kabupaten Sidrap sekitar tahun 1980-an.

Sekedar mengenang, almarhum ayahnya, Pak Djalaluddin dahulu dikenal sebagai sosok pamong
praja bersahaja, suka bersahabat dan dekat dengan masyarakat. Bila dilogikakan, semoga titisan karakter yang bernilai itu turun ke Muin Djalaluddin sebagai penerus yang siap menjadi wakil rakyat.

Lebih Dekat dengan Bacaleg Gerindra 
DPRD Sullsel, Muin Djalaluddin

Dalam pertemuan singkat dengan Dewan Penasehat NuansaBaru.ID di Hotel Amaris Makassar, Bacaleg itu juga berbincang sekilas tentang masa kecil dan perjalanan kariernya hingga eksis berkarier di ibukota lama Indonesia, Yogyakarta yang dikenal sebagai Kota Pendidikan dan Budaya Indonesia.

Dari sananya, di kalangan teman-temannya, Muin kecil memang dikenal sebagai anak yang cerdas dan punya impian dan cita-cita tinggi. Tamat di SDN 3 Amparita Kecamatan Tellulimpoe, Sidrap, anak camat ini hijrah ke Makassar (dahulu bernama Ujungpandang).

Tujuannya, untuk melanjutkan pendidikannya di SMP Athirah Ujungpandang, sekolah yang terkenal kualitasnya dan bernilai plus tentang matapelajaran keagamaan. Suatu kiat dan keberanian anak seusianya yang rela tinggalkan zona nyaman sebagai anak pejabat demi menatap masa depannya.

"Dari kecil saya memang mulai merintis untuk hidup mandiri, belajar bergaul, berorganisasi intra dan ekstra kurikuler seperti OSIS, pramuka dan kegiatan ekstra kurikuler lainmya. Termasuk ikut Training Centre Ikatan Pelajar Muhammadiyah, " kenangnya.

Tak sampai di situ, tamat SMP tahun 1990, adik kandung H. Anugerah, pemilik Toko HK Pangkajene Sidrap ini terbang ke Ibukota yang bernama Daerah Istimewa Jogyakarta. Sekolahnya, di SMA Muhammadiyah 1 Jogyakarta, hingga tamat tahun 1993.

Sembari aktif belajar sebagai pengacara, Muin Djalaluddin, mengikuti kuliah Pendidikan Notaris di UGM (Universitas Gajah Mada) dan selesai tahun 2001. Sebagai alumni UGM, Muin mulai berkarier kepengacaraan (advokat).

Pundi-pundi Muin, mulai terisi dari hasil keluar masuk pengadilan mendampingi kliennya. " Ya, tidak banyak sih, cukup untuk makan dan biaya kuliah Pasca Sarjana Fakultas Hukum UII 2004-2007, " ujar suami dr. Yasmini Fitriyati ini merendah.

Muin, Notaris yang Berniat
Hijrah Jadi Wakil Rakyat


Untuk diketahui, isterinya, dr. Yasmini Fitriyati, SPOG, merupakan cucu mendiang AR. Fahruddin, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Dari pernikahannya dengan dokter spesialis kandungan ini, Muin Djalaluddin, yang kini alih profesi sebagai Notaris di Yogyarta, telah dikaruniai 3 (tiga) buah hati. Jelasnya, Jaasir Yusuf Muhammad, Nafiis Yusuf Muhammad dan Mufidah Aydin Zahirah.

Diakuinya, saat ini sesungguhnya dia dan keluarganya sangat bersyukur karena telah hidup berkecukupan, meski dalam artian tidak kaya (berlebihan). Disebutkannya, dirinya berkiprah di satu Notaris ternama di Yogya. Sementara isterinya, dr. Yasmini, selain Dosen tetap Fakultas Kedokteran UII Jogya, juga aktif di beberapa rumah sakit sebagai dokter spesialis kandungan.

Terus, meski terbilang sukses, diakuinya perhatian dan kepedulian terhadap kampung halamannya yang berjuluk Bumi Nene' Mallomo, tak pernah redup. Namun, hanya sebatas kepedulian pada keluarga dan kerabat.

Kiatnya untuk ikut Bacaleg yang berawal dari ajakan serius dari karibnya, Andi Iwan,  (Ketua PW Gerindra Sulsel), dengan maksud dan niat tulus untuk mengabdi sambil beribadah di kampung sendiri. Skopnya, bukan hanya untuk keluarga dan kerabat tapi untuk rakyat dan masyarakat.

Oleh karena itu, Muin Djalaluddin yang juga Wakil Ketua Kerukunan Keluarga Sulsel (KKSS) Yogyakarta ini menitipkan pesan singkat.

"Semoga saja, keluarga, kerabat dan masyarakat di tiga Kabupaten yakni Sidrap, Pinrang dan Enrekang, memberi dukungan dan ruang untuk mengabdi sebagai ibadah serta dapat bersahabat dengan saya, seperti apa adanya, " pungkasnya. (*)

Penulis: SUCI SRI WAHYUNI
Editotor: ABDUL
 


Topik Terkait

Baca Juga :