Divisi Humas Polri Gelar Dialog Publik, Polri dan Semangat Kemerdekaan Menuju Indonesia Maju
Dialog Publik secara Virtual Dimonitor
di Ruang Lobi Mapolda Sulsel
NuansaBaru.ID, MAKASSAR -- Menuju Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-78, Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Negara Republik Indonesia (Divhumas Polri) melaksanakan dialog publik. Dialog publik digelar di Hotel GanDhika, Jakarta, Rabu,(9/8-2023).
Dialog publik tersebut mengusung tema, "Polri dan Semangat Kemerdekaan Menuju Indonesia Maju". Dialog publik dengan tema kontekstual ini disiarkan secara virtual ke seluruh Polda dan Polres jajaran se-Indonesia.
Giat ini dinilai cukup berarti lantaran Divisi Humas Polri menghadirkan 4 (empat) narasumber kompeten sebagai pemateri. Keempat narasumber yang dimaksudkan diantaranya, Kepala Pusat Sejarah Polri Brigjen Pol Hari Nugroho, S. IK.
Narasumber lainnya, ada Guru Besar Sejarah Prof Dr Anhar Ganggong, anggota DPR RI Komisi 3, Supriansa, S.H., M.H., dan Ekomom yang juga Ketua Komite Tetap Kadin Pusat, Ir Handoko Santosa, M. Sc.
Agar dialog berjalan seru dan apik, Divhumas memberdayakan jurnalis Kompas TV Fristian Griec sebagai moderator. Fristian Griec selama ini dikenal publik sebagai sosok wanita yang piawai dalam perkara memandu acara talk show di media elektronik (televisi).
Khusus di Polda Sulsel, dialog publik ini dimonitor di ruang Lobi Lantai I Mapolda Sulsel. Hari itu, dialog publik mulai berlangsung pukul 09.30 WIB atau termonitor pukul di Mapolda Sulsel pukul 10.30 WITA. Hadir dalam giat ini, selain personel Polda Sulsel, terlihat pula ada tokoh Agama, tokoh masyarakat, mahasiswa dan unsur lainnya.
Jelasnya hadir, Kasubidhumas Kompol Yerlin Tending Kate, S. Kom mewakili Kabidhumas Polda Sulsel Kombes Pol Komang Suartana, S. I.K., M.H. yang berada dalam tugas kedinasan lainnya. Terlihat juga hadir Kasubag Renmin Bidhumas, Muh. Amir, S. Kom dan sejumlah personel Bidhumas sebagai leading sektor.
Hadirin lainnya nampak, tokoh Agama, Dr Abdul Wahid, M.A, dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Samata, Makassar (Gowa) dan dari unsur pers hadir, Abdul Muin L.O, mewakili Pemimpin Redaksi NuansaBaru.ID. Sementara dari Satuan Kerja (Satker) lingkup Polda Sulsel, hadir perwakilan dari Biro SDM, Ditreskrimum, Ditreskrimsus, Bidhukum dan yang lainnya.
Dialog publik dibuka Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, S. IK., mewakili Kadivhumas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho. Karo Penmas Ahmad Ramadhan antaralain mengungkapkan, dialog publik ini merupakan wujud keterbukaan Polri.
Karo Penmas menyebutkan, dialog publik ini mengambil tema, "Polri dan Semangat Kemerdekaan Menuju Indonesia Maju". Semangat kemerdekaan, urainya, me-manipest sebagaimana yang tercantum dalam UUD Negara Republik Indonesia. Diantaranya, ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Mencerdaskan kehidupan bangsa, lanjutnya, dapat diterjemahkan sebagai narasi usaha pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan. Intinya, menurut Karo Penmas itu, merupakan tanggungmawab pemerintah melalui kepolisian negara untuk menciptakan stabiitas ekonomi, politik dan yang lainnya. Termasuk menciptakan stabilitas keamanan Pemilu 2024.
Dari kiri depan, Tokoh Agama Dr Abdul Wahid, Kasubid Penmas Bidhumas Kompol Yerlin Tending Kate, Kasubag Renmin Muh Amir dan Abdul Muin L.O, unsur Pers. (Foto: Bidhumas Polda Sulsel). |
Ini sebagian hadirin peserta Monitor Dialog Publik Divhumas Polri secara virtual di ruang Lobi Mapolda Sulsel (Foto: NuansaBaru/ABDUL). |
Mahasiswa Hendaknya Diberi
Ruang Suarakan Aspirasinya
Usai sambutan nampak penyerahan cindramata oleh Karo Penmas Abmad Ramadhan kepada para narasumber. Dilanjutkan dengan acara pokok dialog publik. Adalah Fristian Griec selaku moderator, mempersilahkan narasumber pertama Kepala Pusat (Kapus) Sejarah Polri Brigjen Pol Hari Nugroho, S. IK.
Siapakah Kepala Kepolisian Negara pertama? Sejarawan Polri Brigjen Pol Hari Nugroho seakan bernostalgia mengisahkan model polisi masa lampau, mulai dari polisi masa kolonial (masa penjajahan), masa perjuangan hingga polisi di jaman kemerdekaan.
Diantaranya, Hari Nugroho mengungkapkan polisi masa penjajahan yang sebetulnya orang pribumi tunduk kepada misi penjajah. Tugasnya bagaimana menekan gejolak masyarakat untuk merdeka. Di masa penjajahan Jepang orang dilarang teriak merdeka.
Kapus Sejarah Polri itu juga menyebutkan sejumlah nama pendahulu kepolisian yang terkenal dan berjasa terkait dengan eksistensi kepolisian. Diantaranya, Sukamto sebagainKepala Kepolisian Negara yang pertama, Hugeng sebagai Kapolri yang kharismatik dan M. Yasin sebagai pahlawan pertama dari instutusi kepolisian.
Sukamto, ungkap Hari Nugroho, terkenal dengan 3 konsep dasarnya tentang kepolisian. Pertama, Struktur Kepolisian. Kedua, Watak (Karakter) Kepolisian. Ketiga, Falsafah Kepolisian. Sebagai Kepala Kepolisian Negara yang pertama, Sukamto juga dicatat sejarah mencanangkan polisi mandiri, 1 Juli 1946 (Yang selanjutnya ditetapkan sebagai hari lahir kepolisian atau Hari Bhayangkara).
Sukamto, imbuh Sejarawan Polri itu, di masa kepemimpinannya telah mencetuskan 3 konsep pembenahan institusi kepolisian. Pertama, Struktur Kepolisian. Kedua, Watak (karakter) Kepolisian. Ketiga, Falsafah Kepolisian.
Selanjutnya, ditampilkan narasumber, Prof Anhar Ganggong. Setengah bertanya, Anhar Ganggong mengatakan, apakah kita sekarang sudah maju? Ia menjawab sendiri mengatakan, negeri kita yang sudah merdeka ini belum sepenuhnya mewujudkan amanah Pancasila.
Di bagian lain Anhar Ganggong meminta jangan hanya memberikan penghargaan terhadap ketokohan yang di atas, tapi yang kecil atau kalangan bawah jangan dilupakan. Karena mereka juga banyak yang memberikan peran berarti yang patut dihargai.
Pemateri berikutnya, moderator memberi giliran kepada Supriansa, S.H., M.H., anggota DPR RI dari Komisi 3. Supriansa diantaranya mengupas tentang unjukrasa mahasiswa. Supriansa, mantan aktivis dan Ketua Senat Universitas Muslim (UMI) Makassar.
Legislator yang dikenal vokal itu meminta kepada pihak kepolisian agar memberi ruang kepada mahasiswa untuk menyuarakan aspirasinya. Karena mahasiswa itu the man of social control.
Terakhir, ditampilkan nara sumber Ketua Komite Tetap Kadin Pusat, Ir Handoko Santosa., M. Sc. Ekonomb tersebut menyebutkan fakta-fakta kuantitas tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pemaparannya terkait dengan upaya menciptakan stabilutas ekonomi yang mapan.
Akhir dari dialog publik itu sejumlah mahasiswa tampil bertanya tentang tentang berbagai hal. Diantaranya tentang pemindahan IKN (Ibu Kota Negara), kasus viral dan yang lainnya. Para pemateri kemudian menjawabnya dengan tuntas. (*)
Sejarawan Prof Dr Anhar Ganggong, salah satu narasumber Dialog Publik Divhumas Polri di Hotel GranDhika Jakarta, 9 Agustus 2023. (Foto: NuansaBaru.ID/ABDUL/Screenshoot Video). |
Penulis/Editorial: ABDUL