Curhatan Polda Sulsel di Warkop Paccarita Mandai Muncul Tanggapan Fenomena Sosial

Tanggapan Warga, dari Knalpot Brong, Penertiban APK, Pak Oga hingga Ternak Berkeliaran



Suasana foto bersama dalam Jumat Curhat Polda Sulsel di Warkop Paccarita Mandai Maros. (Foto: Bidhumas Polda Sulsel).

NuansaBaru.ID, MANDAI MAROS - Polda Sulawesi Selatan kembali terima aspirasi warga dalam kegiatan rutim "Jumat Curhat". Curhatan pihak Polda Sulsel kali ini digelar di Warkop Pacarita Jalan Gedung Emmy Zaelan bandara lama, tepatnya di Kelurahan Hasanuddin Kecamatan Mandai Kabupaten Maros - wilayah hukum Polres Maros - Jumat, (8/3-2024). 

Kegiatan ini dihadiri Wakil Direktur Pembinaan Masyarakat (Wadir Binmas) Polda Sulsel AKBP Andi Kumara, S.H., S.IK., M.Si. Selain itu hadir pula perwakilan PJU Polda Sulsel, perwakilan pejabat PT. Angkasapura, tokoh masyarakat, tokoh agama, warga Kota Maros dan stakeholder lainnya.

Wadir Binmas AKBP Andi Kumara mewakili Kapolda Sulsel menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat atas kehadirannya dalam kegiatan Jumat curhat yang dilaksanakan itu.

"Terimakasih atas saran adanya SIM Keliling di sekitar bandara. Nanti bisa membuat surat ke Ditlantas Polda Sulsel untuk SIM keliling, " kata Wadir Binmas menjanjikan

Pegang Teguh Budaya, "Sipakatau,
Sipakalebbi dan Sipakainge".

Andi Kumara juga mengatakan bahwa menjelang bulan suci Ramadan, Polda Sulsel telah membuat program, menjelang, saat bulan Ramadan dan setelah Ramadan. Diantaranya, lanjutnya, sekarang sementara berlangsung ops keselamatan (Ops Keselamatan Pallawa 2024), kemudian nanti pada saat bulan Ramadan akan ada operasi ketupat.

"Mariki' jaga situasi kamtibmas kampung ta, kota ta, kita pegang teguh budaya kita sipakatau, sipakalebbi, sipakainge, agar situasi kamtibmas tetap damai terjaga dan juga dalam menjaga keamanan harus semua bergandengan tangan terlibat di dalamnya," cetus Andi Kumara.

Dalam kegiatan tersebut masyarakat memberikan tanggapan (fenomena sosial -red). Diantaranya, marak penggunaan knalpot brong (knalpot racing), teman-teman di partai tidak menjaga keindahan kota (masalah penertiban APK = Alat Peraga Kampanye) partai dan caleg.

Tanggapan warga lainnya, adanya giat di lampu merah (istilah awamnya Pak Oga -red).  Menurut warga, hal itu berpotensi menyebabkan lakalantas dan mereka jadikan pendapatan yang tidak resmi. Fènomena sosial yang juga dimunculkan warga terkait hewan liar (hewan ternak -red) yang masih banyak berkeliaran. (*)

Referensi: Bidhumas Polda Sulsel

Penulis/Editor: M. BASIR


Topik Terkait

Baca Juga :