Penjabat Baru Gubernur Sulsel Zudan Arif Dapat Ujian Awal. Ia Didesak Mundur oleh Koalisi Mahasiswa


Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Sukrulloh dapat ujian awal, ia didesak mundur oleh kelompok pemuda dan mahasiswa di awal tugasnya. (Foto: Dok. Pemprov Sulbar). 

Nuansabaru.id, MAKASSAR - Mengejutkan juga rasanya, baru memasuki hari ketiga atau baru 2 hari pasca pelantikan sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Zudan Arif Fakrulloh didesak mundur. Kenapa, ya?

Rupanya tuntutan itu sebagai buntut dari Surat penolakan Ketua DPRD Provinsi Sulbar, untuk perpanjangan masa jabatan Prof Zudan Arif Fakrulloh sebagai Pj Gubernur Sulbar.

Sebagaimana diketahui Zudan Arif Sukrulloh telah dilantik dan diambil sumpahnya sebagai Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan oleh Mendagri Tito Karnavian di Gedung Kemendagri Jalan Merdeka Utara No. 7 Jakarta Pusat, Jumat, (17/5-2024).

Prof Zudan Arif dilantik bersama 4 penjabat gubernur lainnya yakni, Pj Gubernur Banten, Al Muktabar, Pj Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin, Pj Gubernur Maluku Utara Samsuddin A. Kadir dan Pj Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin.

Adalah elemen masyarajat yang menamakan diri Gerakan Pemuda dan Mahasiswa Sulawesi Selatan berencana (mengancam) akan menggelar aksi unjukrasa.

Rencana itu ditandai dengan beredarnya surat dari elemen pemuda dan mahasiswa tersebut di Grup WhatsApp, Minggu 19 Mei 2024.

Titik Unjukrasa Direncanakan di 
Kantor Gubernur dan DPRD Sulsel

Mengutip isi surat tersebut disarikan intinya berikut ini. Merespon Surat DPRD Provinsi Sulbar per 3 April 2024 yang ditujukan kepada Presiden R.I Joko Widodo dan Mendagri Tito Karnavian.

Surat Ketua DPRD Sulbar beranggapan, Prof Zudan Arif Fakrulloh sebagai Pj Gubernur Sulbar menimbulkan kegaduhan dan riak-riak konflik internal kembaga DPRD Provinsi Sulbar serta mencederai hubungan kemitraan sejajar dan harmonis antara pihak legeslatif dan eksekutif.

Atas dasar itulah, elemen pemuda dan mahasiswa itu dengan tegas meminta Mendagri untuk mencopot Prof Zudan Arif Sukrulloh sebagai Pj Gubernur Sulsel, karena kelompok pemuda dan mahasiswa tersebut menganggap akan membawa dampak yang sama seperti yang terjadi di Sulbar.

Oleh karena itu, mereka menyatakan dalam surat untuk melqkukan aksi unjukrasa, Senin 20 Mei 2024, dimulai pukul 12.00 Wita sampai selesai.

Titik aksinya Kantor Gubernur Provinsi Sulsel dan DPRD Provinsi Sulsel. Dengan estimasi massa 100 orang.

Sementara itu, diperoleh informasi dari Kepala Perwakilan Nuansabaru.id Wilayah Sulbar membenarkan telah mencuatnya disharmoni antara legestaltif dan eksekutif tersebut.

Hanya saja, lanjutnya, Ketua DPRD Prov Sulbar ketika itu dikabarkan tidak akur (tidak sependapat) juga dengan pimpinan dewan yang lain atau Wakil Ketua DPRD Sulbar. Jadi bagaimana ini?. (*).

Penulis/Editor: ABDUL


Topik Terkait

Baca Juga :