Pelan tapi 'Pasti' Pasangan Cabup-Cawabup Sidrap Mahmud Yusuf-Syahrul Siap Deklarasi



Dari kiri, H. Syaharuddin Alrif, Muhammad Yusuf DM, H. Mashur Mohd Alias dan H. Mahmud Yusuf. (Kolase foto: Dok. Nuansabaru.id/ABDUL).

Respon ke Pers Cawabup Mahmud Yusuf
Serupa dengan Penjabat Gubernur Sulsel

Nuansabaru.id, SIDRAP - Panas-dingin persaingan menuju Pemilihan Bupati-Wakil Bupati Sidrap periode 2024-2029 terus menggejala. Salah satu bakal Cabup, H. Mahmud Yusuf yang dihubungi, Selasa, (18/6-2024), memberikan keterangan optimis.

Bakal cabup bernama lengkap Ir. H. Mahmud Yusuf yang dikenal sebagai Wakil Bupati Sidrap 2018-2023 mendampingi H. Dollah Mando, memang tak se-proaktif dengan bakal cabup lainnya. Akan tetapi aksi dan langkahnya pasti dan terukur.

Modal politiknya jelas dan realistis alias tidak mengambang. Oleh karenanya, alumni Fakultas Teknik UNHAS 1990 itu optimis bakal maju sebagai cabup di Pilkada Sidrap 2024 mendatang.
Pertama, mulai dari pemilihan bakal Cabup sebagai pendamping, ia hanya mempersiapkan 1 nama, yakni H. Syahrul Syamsuddin, mantan Kadis Pendidikan Sidrap 2021-2022.
Tentang adanya informasi mengatakan Syahrul bisa terganjal dengan proses kasus yang membelitnya, ia menepisnya. Mahmud Yusuf mengakui, pihaknya telah berkomunikasi dengan KPU.
Menurutnya, karena ancaman hukuman Syahrul Syamsuddin hanya 4 tahun atau di bawah 5 tahun, maka Syahrul Syamsuddin tetap bisa lolos sebagai cawabup.
Ditanya tentang apakah sudah diagendakan untuk deklarasi dengan pasangan, ia menjaawab praktis.
"Insya Allah sebelum tahapan penetapan pasangan cabup-cawabup oleh KPU, kita akan deklarasi, " tegasnya belum menyebutkan tanggal pastinya.
Ditelusuri tentang kendaraan politik yang ditumpangi cabup ini, lagi-lagi ia begitu yakin dengan posisinya saat ini. Mahmud Yusuf mengungkapkan sebagai Ketua DPD PKS Sidrap sejatinya jauh hari sudah ada rekomendasi dari partai sebelum pemilu legeslatif (pileg) 2024 lalu.
Tentang adanya suara persaingan dari bakal Cabup H. Baharuddin Yahya dan H. Mashur yang diketahui juga berkomunikasi dengan DPP PKS, Mahmud Yusuf dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPD PKS tidak ragu.
"Partai, dalam hal ini DPP PKS memprioritaskan kader. Kecuali kalau saya mundur, barulah partai mengalihkan ke pihak lain, " jelasnya rada yakin bakal diusung PKS.

H. Mahmud Yusuf dan Ny. Hj. Hafni Mahmud ketika menjabat sebagai Wabup Sidrap dan Wakil Ketua TP PKK Sidrap periode 2018-2023. (Foto: Dok. Istimewa).

Sebagai Kader Mahmud Yusuf Optimis
Diusung PKS dan Partai Lainnya

Untuk diketahui PKS dalam Pileg 2024 lalu meraih 4 (emoat) kursi DPRD Sidrap 2024-2029. Dengan demikian, kalau Mahmud Yusuf diusung PKS, maka ia hanya perlu menambah amunisi dari 1 atau 2 partai untuk memenuhi persyaratan minimal 7 kursi.

Mahmud, nama singkatnya menyebutkan, dia telah resmi mendaftar sebagai bakal cabup pada 3 partai lain yakni, Partai Demokrat, PPP dan Perindo. Meski demikian, ia juga senantiasa berkomunikasi dengan partai lain seperti Golkar dan yang lainnya.

Sebagai referensi bagi masyarakat sebagai pemegang hak pilih, digambarkan sekilas rekam jejak Mahmud Yusuf sebagai salah satu putra terbaik Sidrap ini.

Mahmud Yusuf adalah putra daerah kelahiran Rappang Kecamatan Pancarijang, 21 April 1966. Jenjang pendidikannya dari SD hingga SMA diselesaikan di kota kelahirannya Rappang, ibukota lama Sidrap itu.

Tepatnya, SD 6 Rappang tamat (1977), SMP 305 Rappang (1981) dan SMA 157 Rappang (1984). Mahmud pemuda kemudian urban ke Makassar untuk menuntut ilmu dan selesai dengan program strata satu di Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar (1990).

Untuk meniti karier rupanya, Mahmud Yusuf memilih profesi sebagai pengusaha dan atau bergelut dengan perusahaan pertambangan di Kalimantan Timur dan juga Jakarta.

Diantaranya, tercatat Mahmud Yusuf pernah menjadi Direktur AEA (Anugerah Emas Alihdaya) Bontang Kalimantan Timur, General Manager Kaltim Nusa Etika Bontang, Managemen Planning Sarana Kemas Utama Jakarta dan yang lainnya.

Di mata publik, Mahmud Yusuf dikenal merupakan putra daerah Sidrap dan pengusaha sukses di Kaltim sana. Ia pulang kampung untuk mengabdi di tanah kelahirannya. Jelasnya, Mahmud Yusuf telah mengabdi 5 tahun menjadi wabup mendampingi Bupati Sidrap H. Dollah Mando 2018-2023.

Berdasar uraian di atas, reputasinya, Mahmuf Yusuf telah bepengalaman 5 tahun sebagai orang ke-2 (wabup) konsen menekuni managemen pemerintahan di Sidrap. Selain itu Mahmud Yusuf juga telah mengenyam pengalaman me-meneg sejumlah perusahaan di Kaltim.

Intinya, kalau Mahmud Yusuf dengan pasangannya resmi menjadi Calon Bupati Sidrap 2024-2029 dalam Pilkada Sidrap 2024 mendatang, masyarakat Sidrap memiliki satu pilihan yang memiliki kredibilitas tersendiri, beda dengan yang calon lainnya.

Dalam hal ini, selain Syaharuddin Alrif, Muhammad Yusuf DM dan Mashur Mohd Alias, juga ada Mahmud Yusuf dan kemungkinan lainnya bila terjadi perubahan dinamika politik. Bahasa awamnya (bukan bahasa politik), makin banyak pilihan makin bagus.

Illustrasi

Sebagai illustrasi di bagian akhir uraian ini, redaksi media ini ingin mengemukakan 1 fakta. Bahwa Ir. H Mahmud Yusuf identik dengan Penjabat Gubernur Sulsel Prof Dr Zudan Arif Fakhrulloh. Khususnya terkait dengan atensinya terhadap pers (baca:wartawan).

Mahmud Yusuf ketika dihubungi dengan pesan WhatsApp (WA), Selasa, (18/6-2024) untuk dimintai kesiapannya memberikan keterangan, sesaat kemudian Mahmud Yusuf tanggap menelpon balik menyatakan kesediaanya. Dengan demikian, wawancara pun berlangsung per telpon seluler.

Identik dengan Penjabat Gubernur Prof Zudan Arif, yang baru bertugas di Sulsel per 17 Mei 2024 (lebih sebulan). Setiap kali dihubungi kru media ini (tercatat sudah 9 kali), selalu direspon atau tak pernah sekalipun tidak direspon. Baik itu direspon atau dijawab lewat pesan WA dan juga menelpon balik.

Ada juga pihak, (maaf), kalau dihubungi, yang diperoleh hanya tanda tanya besar alias tidak direspon/dijawab. Jurnalis kompeten harus patuh pada UU Pokok Pers No. 40 tahun 1999 dan Kode Etik Jurnalistik. Diantaranya, menyikapi kebebasan pers dan menghimpun informasi sesuai fakta, sehingga harus menerima apa adanya.

Kalau narasumber berupaya dihubungi lantas tidak direspon berarti faktanya "tidak direspon". Artinya, karena faktanya tidak direspon, maka ditulis dan dipublikasi tidak direspon.

Kembali kepada sosok Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif dan juga bakal Cabup Sidrap Ir. H. Mahmud Yusuf, faktanya serupa dalam menghadapi wartawan yakni merespon serius, bahkan menelpon balik.

Fakta ini bisa dimaknai, Prof Zudan Arif dan juga H. Mahmud Yusuf peduli dan menghargai wartawan (pers). Sekaligus mungkin keduanya menyadari bahwa pers adalah salah satu pilar demokrasi. Satu cerminan sikap yang patut diapresiasi. (Redaksi). (*).

Penulis/Editor: ABDUL


Topik Terkait

Baca Juga :