Dua Tahun Jadi Bupati Lantas Sidrap tak Berubah, H. Mashur Siap Mundur


Satu target penting bakal Cabup H. Mashur, jadikan generasi muda Sidrap, berkualitas dan berdaya saing. (Foto: Dok. Istimewa).

Argumen Tajam Bakal Cabup H. Mashur untuk Dongrak Sidrap Lebih Maju dan Berdaya Saing

Nuansabaru.id, GENEWA SWISS - Bakal Calon Bupati (Cabup) Sidrap H. Mashur bin Mohd. Alias melontarkan statement berani dan beresiko. Penyataan tajam tersebut disampaikan dalam sesi wawancara khusus dengan media.

Wawancara dilakukan lewat telpon dengan pewawancara Abdul Muin L.O, Redaktur Pelaksana Nuansabaru.id dan juga Kru Indonesian-times.com. H. Mashur bin Mohd. Alias, berlangsung pada saat jedah Konvensi Internasional di Geneva Switzerland, (Genewa Swiss), Kamis,(18/7-2024).

Untuk diketahui, bakal Capub Sidrap H. Mashur sebagai bagian dari delegasi Indonesia, menghadiri Konvensi Internasional bertajuk,
"Convention on Intenational Trade in Endangered Spicies of Wild Fauna and Flora". 

Pertemuan terkait isu urgen tentang upaya perlindungan tumbuhan dan satwa liar terancam dalam upaya pelestarian lingkungan dan keseimbangan alam. International event tersebut diikuti 193 negara berlangsung 2 pekan.

Tepatnya, berlangsung di Kota Genewa Swiss. Jadwal riil konvensi digelar 8 (delapan) hari, 12 - 19 Juli 2024. H. Mashur, Ketum Asosiasi Gaharu Indonesia (ASGARIN) 1 tim dengan pejabat Kementerian Kehutanan, Lingkungan Hidup dan BRIN (Badan Riset Indonesia) sebagai Delegasi Indonesia. Bahkan dihadiri Menparekraf Sandiaga Uno dan pejabat dari Kedutaan R.I di Genewa.

Sebagai bakal Cabup Sidrap, kutipan wawancaranya seperti berikut ini. Pertama, dipertanyakan konsepnya sebagai bakal Csbup Sidrap 2024.

H. Mashur memaparkan, kalau terpilih menjadi Bupati Sidrap 2024 ini, target atau program awalnya 2 (dua) tahun. Tahapannya, 6 bulan inventarisasi masalah di Kabupaten Sidrap.

Lalu, 6 bulan berikutnya dikonsultasikan di tingkat provinsi, kemudian 6 bulan berikutnya dikonsultasikan di pusat. Selanjutnya 6 bulan terakhir dari 2 tahun itu dilakukan eksekusi. Jadi ada jenjangnya (berjenjang).

"Dengan program secara bertahap tersebut, saya berani mengatakan, kalau sampai 2 tahun sebagai bupati, tidak terjadi perubahan, saya siap mundur, " tegas Cabup yang juga dikenal sebagai Ketum Pengurus Besar Keluarga Bugis (KEBUGIS) Sidenreng Rappang di Jakarta ini.

"Lima tahun, sepuluh tahun memmpin Sidrap kalau tidak punya kemampuan, tetap juga begitu-begitu saja, "hematnya.

Rupanya statement tajam dan beresiko itu mengesankan bahwa H. Mashur yakin betul dengan konsepnya bisa merubah Sidrap ke arah yang lebih baik. Resikonya, masyaràkat pada saatnya tentu akan menagih janji tersebut.

Ditanya tentang program-program prioritas yang akan diterapkan, secara simultan H. Mashur menyebutkan beberapa sektor yang menjadi atensinya. Diantarànya, memacu pertumbuhan industri untuk men-subsidi masyarakat dengan melibatkan pihak ketiga (asuransi). Bukan BPJS Gratis (maksudnya fasilitasnya melebihi itu -red).

Sebelum melanjutkan pemaparannya tentang sektor yang menjadi perhatiannya, H. Mashur mengatakan, "Kita harus berkreasi dan berinovasi, karena pemimpin itu harus jadi inovator. Kita harus berupaya bagaimana uang bisa masuk ke Sidrap".


H. Mashur (tengah) berdampingan Menparekraf Sandiaga Uno dan sejumlah delegasi Indonesia di Genewa.  (Foto: Dok. Istimewa).   
Pemimpin Harus Cerdas, Berinovasi
dan Punya Jaringan yang Kuat

DIkatakannya, ia bisa menargetkan menarik uang masuk ke Sidrap hingga 5 T (triliun). "Kalau tidak ada uang masuk ke Sidrap, mana bisa Sidrap akan maju. Kita tidak bisa hanya mengandalkan APBD," kilahnya.

Menurut dia, bukan pemerintahnya yang salah kalau program banyak yang tidak terlaksana, namun karena tidak tersedianya dana yang cukup. Artinya, program bisa terlaksana maksimal kalau dana yang tersedia cukup.

H. Mashur, yang juga Ketua Dewan Exportir Gaharu, Damar, Gutsal Kemendangan ini kemudian menegaskan lagi bahwa seorang pemimpin daerah itu harus cerdas, terus berinovasi dan yang sangat menentukan juga harus memiliki jaringan yang kuat.

"Seorang bupati, harus cerdas, inovasinya tinggi9 dan memiliki jaringan yang kuat," tegasnya lagi.

Ia mengibaratkan, kalau mau jadi arung (Bahasa Bugis yang artinya raja), harus berani. Ia mencontohkan pemimpin harus bisa menembus pejabat di kementerian sekira 600-an orang untuk berkomunikasi demi daerah yang dipimpinnya.

"Sama dengan Anda sebagai wartawan, mana mungkin bisa ketemu atau berinteraksi dengan pejabat atau orang penting kalau tidak berani, beretika, memiliki strategi dan memiliki hubungan yang baik (misalnya), kan begitu," tandasnya.

"Jadi perintah agama tak bisa diabaikan, " hablom minallah, hablom minannas," imbuhnya.

Masih terkait dengan bagaimana merekrut banyak uang masuk ke Sidrap untuk mendukung pelaksanaan program pembangunan demi kemajuan Sidrap, ia melihat infrastruktur harus diperbaiki agar investor berminat masuk.

H. Mashur mengakui, bahwa berkat interaksinya dengan berbagai pihak di pusat selama ini, beberapa teman-teman (maksudnya investor), kalau ia terpilih menjadi bupati telah memberikan sinyal dan menyatakan niatnya untuk berinvestasi di Sidrap.

Seterusnya, sektor lain yang juga menjadi perhatian utamanya kalau terpilih menjadi Bupati Sidrap adalah bagaimana memberdayakan generasi muda berkualitas dan berdaya saing.

"Target utama saya cuma satu, bagaimana generasi muda di Sidrap berkualitas dan berdaya saing, " ujarnya sembari menambahkan termasuk aparatur dan bidang -bidang lainnya juga harus berkualitas dan berdaya saing.

Terkait dengan itu, urainya lagi, sektor pendidikan anak-anak kita harus betul-betul diperhatikan agar bisa menciptakan generasi muda yang handal. "Kalau pendidikan tidak mendapatkan perhatian yang serius, entah bagaimana nasib anak cucu kita ke depan, " ujarnya.

"Intinya, kita mau generasi muda kita, masyarakat kita ke depan berkualitas dan berdaya saing sehingga tidak berada di bawah telunjuk orang, " jelasnya lagi, lalu mencontohkan petani misalnya, harus berdaya saing, pedagang harus berdaya saing dan sebagainya.

Ada satu poin menggelitik yang dikemukakan dalam perbincangan panjang itu, mengkritisi Sidrap saat ini. Masalah apakah itu?

"Saya melihat ada yang rusak di Sidrap," ungkapnya kritis sembari meminta itu tidak etis kalau dipublikasi, karena bisa menimbulkan keresahan masyarakat, " kilahnya.


H . Mashur Siap Bersaing dan Mau Menang

Hal lain yang dipertanyakan juga yakni tentang penyakit masyarakat yang tren diistilahkan di daerah ini 4 S (Sabu, Sobiz, Sabung Ayam, Seks atau Prostitusi).

Ternyata H. Mashur melihat begini, selama ini sebenarnya upaya telah dilakukan berbagai pihak. Misalnya melalui ceramah agama dari mubaliq, pemerintah, petugas kepolisian, organisasi keagamaan, namun faktanya kurang efektif dan tak mengatasi masalah secara tuntas.

Rupanya, H. Mashur punya ide seperti ini. Akar masalahnya yang harus dicermati. Maksudnya, bagaimana berupaya menyadarkan generasi muda dan masyarakat untuk memahami arti kehidupan, maka mereka pelan-pelan akan sadar sendiri nantinya.

Lebih kurang H. Mashur berpendapat bahwa relevansinya dengan generasi muda berkualitas dan berdaya saing itu kalau dijabarkan maknanya luas.

Berkuaitas maknanya memiliki keterampilan, moralnya baik, visioner dan sebagainya, maka hal-hal negatif yang bisa merusak masa depannya itu akan dihindari sendiri dan mereka sadar sendiri walaupun tanpa tekanan.

Sebagai penutup kutipan wawancara jarak jauh per telpon ini, disari tentang apa sebenarnya motivasi kuat yang mendorong sosok yang sätu ini untuk mau maju sebagai calon bupati. Kemudian, bagaimana kesiapannya untuk bersaing dan selanjutnya apa yang menjadi targetnya.

H. Mashur blak-blakan mengatakan begini. Ini bukan berarti sombong, katanya, bahwa sebenarnya, usahanya selama ini berjalan lancar dan produktif. Dan bukan tak punya peluang kerja di pusat. Namun, ia punya kesadaran moral untuk pulang kampung menigkatkan daerahnya.

"Demi Allah, saya ditawari menjadi staf ahli menteri. Namun, kampung saya lebih penting. Saya ingin kembali ke kampung untuk mengabdi dan memperbaiki Sidrap, tak ada kepentingan lain, " tegasnya.

Tentang kesiapannya untuk bersaing dengan calon lain, ia menjawab pintas. "Ngapain saya berpartai kalau tidak siap bersaing, " ujarnya yakin dan menyatakan dirinya siap bersaing.

Terakhir tentang targetnya dalam Pilbub-Wabup Sidrap periode 2024-2029 ini, ia menjawabnya lebih simpel lagi. "Saya mau menang, dong, " ujarnya tuntas. (*).


Penulis: ABDUL MUIN L.O
Redaktur Pelaksana Nuansabaru.id

Notes: Kutipan wawancara ini juga tayang di Indonesia-times.com, media grup network Nuansabaru.id.


Topik Terkait

Baca Juga :