Lolos Jadi Polwan, Anak Nelayan dari Pulau Terluar Makassar itu Menangis Haru



Kiki Wulandari,anak nelayan Pulau Terluar Makassar tak kuasa menahan tangisnya lolos jadi Polwan sembari memeluk erat Sang Ayah. (Screenshot close-up video).

Nuansabaru.id, MAKASSAR - Ketika putra-putri tercinta lulus dalam mengikuti ujian. Apalagi kalau ujian itu menunjang karier dan masa depan anak, tentu saja orangtua bangga dan bahagia. Apalagi kalau mereka tak tergolong keluarga orang mampu. Kelulusan itu dirasakan begitu nikmat.

Lebih-kurang seperti itulah yang dirasakan pasangan Suaib-Asmara, keluatga pulau terluar di pesisir perairàn laut Makassar, Sulawesi Selatan. Putrinya Kiki Wulandari, lulus Ujian Penerimaan Bintara dan Tantama Polri 2024 di Polda Sulsel.

Momentum kelulusan yang diwarnai rasa bangga dan tangis haru dipaparkan runut berikut ini. Dikutip dari informasi tertulis Bidhumas Polda Sulsel yang disajikan dengan gaya variasi featurenews dan human interest. (Redaksi).

Adalah Kiki Wulandari, (19 tahun), seorang gadis dari keluarga nelayan di pulau terluar, (di pesisir perairan laut Makassar -red), tak kuasa menahan haru ketika namanya diumumkan sebagai salah satu calon siswa Bintara Polri yang lulus pada sidang terbuka kelulusan Penerimaan Bintara dan Tamtama Polri Tahun Anggaran 2024.

Agenda kegiatan tersebut dipimpin oleh Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM) Polda Sulsel, Kombes Pol Aris Haryanto. Giat ini berlangsung di Hotel Unhas, Makassar, Sabtu pekan lalu.

Kiki, nama singkatnya, merupakan putri dari pasangan Suaib (48 tahun) dengan Asmara (40 tahun). Begitu mendengar pengumuman namanya disebutkan dalam daftar 494 calon siswa yang lulus, secara spontan Kiki segera belari keluar ruang.

Kiki tak kuasa menahan tangisnya. Dengan mata sembab dan penuh haru, Kiki langsung mendatangi dan memeluk Sang Ayah, yang tengah menunggu di ujung tangga lobi.

"Alhamdulillah, Pak, lulus ka'," ujar Kiki terisak memeluk erat-erat Sang Ayah.

Ayahandanya yang seharian sabar menunggu momem pengumuman, ikut menagis terharu.

"Alhamdulillah, Nak, " jawab Suaib yang juga tak bisa menahan linangan air matanya.

Sosok orangtua tegar Suaib, selama ini sehari-harinya dikenal berprofesi sebagai nelayan. Saban hari hingga malam hari, Suaib konsen mencari nafkah untuk keluarga dengan mencari ikan di laut. Namun, penghasilannya, tidak menentu.

"Kadang sehari dapat ikan, kadang juga nihil karena tergantung cuaca dan ombak. Kalau dapat, biasanya Rp 100 ribu, kalau agak bagus rejeki kadang sampai Rp 300 ribu," ungkap Suaib Rabu, (10/7/2024) malam.

Suaib tidak pernah menyangka bahwa putrinya akan lulus ujian dan selangkah lagi menjadi anggota Polri. Suaib bersama pendampingnya Asmara, ibunda Kiki Wulandari, teramat bangga dan bahagia hari itu.

Kiki Wulandari juga menangis di depan teman-teman.  
Kabidhumas Sampaikan Masyarakat Punya Kesempatan Sama untuk Jadi Polri

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto S.I.K., M.H., menyatakan bahwa keberhasilan Kiki adalah bukti bahwa kepolisian berkomitmen untuk merekrut putra-putri terbaik bangsa. Ini bukti bahwa kepolisian akan merekrut putra-putri terbaik untuk bisa menjadi anggota Polri.

"Semua masyarakat mempunyai kesempatan yang sama untuk bisa menjadi anggota Polri tanpa dipungut biaya. Jangan terpengaruh oleh isu-isu bahwa mendaftar jadi anggota Polri harus membayar sejumlah uang tertentu, itu tidak benar," tegasnya.

Dengan lolosnya Kiki sebagai calon polwan (polisi wanita), harapan dan kebanggaan kini menyelimuti keluarga kecil dari pulau terluar tersebut. Kelulusan ini sekaligus menunjukkan bahwa tekad dan kerja keras dapat membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah. (*).

Penulis/Editor: ABDUL


Topik Terkait

Baca Juga :