Pemkot Parepare Menyapa Masyarakat, Bersinergi Antisipasi Perubahan Cuaca.
Nuansabaru.id, PAREPARE - Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare bersama sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang dipimpin langsung Penjabat (Pj) Wali Kota Parepare Akbar Ali menyapa masyarakat.
Pemkot menyadari, cuaca ekstrim tersebut sangat perlu diwaspadai, khususnya mengantisipasi potensi terjadinyà penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan kemungkinan terjadinya berbagai bencana alam. Diketahui kasus tertinggi penyakit DBD terjadi di wilayah Kecamatan Soreang itu.
Akbar Ali berharap kepada masyarakat untuk memanfaatkan kegiatan ini (Pemkot Menyapa Masyarakat), sebab ada kemungkinan masyarakat sulit menemui pemerintah sehingga diberi ruang warga menyampaikan kendala apa saja yang dialami pada setiap warga masyarakat di kota ini.
"Kita mengendos warkop-warkop, bawa kolong rumah, juga demi memajukan UMKM dalam rangka meningkatkan komunikasi antara pemerintah kota dengan masyarakat. Pemerintah Menyapa Masyarakat dalam rangka antisipasi perubahan cuaca bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat, " tuturnya.
"Diharapkan masyarakat memanfaatkan ini pemerintah menyapa masyarakat untuk bersinergi satu nyawa. Dan juga diharap setiap warkop memiliki alat pemadam kebakaran dan tempat sampah." imbuh Akbar Ali.
Pj Wali Kota Parepare Akbar Ali (ke eja hitam) didampingi Kadis Damkar Abdul Waris dan Kadis Kominfo Anwar Amir (kiri) dan Camat Soreang (kanan). |
Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Parepare, Rahmawaty melalui stafnya menyampaikan paparan mengenai prnyakif demam berdarsh dengue (DBD).
Menurutnya, penyakit demam berdarah itu merupakan dampak dari gigitan nyamuk Aedes Aegypty, yang merupakan jenis nyamuk kosmopolitan yang dapat membawa virus penyebab penyakit demam berdarah. .
Sedangkan Kadis Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Parepare, Abdul Waris mengatakan, selama tahun 2024 ini telah terjadi kasus kebakaran sebanyak 40 kali. Warung Cita Rasa Bakso saja telah 2 kali terjadi kebakaran.
Selanjutnya, 375 kegiatan non kebakaran, seperti evakuasi berbagai jenis binatang mengganggu masyarakat, saluran air, termasuk cincin, pohon tumbang dan mobil truk kebakaran, dengan berkolaborasi call center 112.
Selanjutnya, Kadis Lingkungan Hidup (KLH) Kota Parepare mengungkapkan, Kota Parepare menghasilkan sampah terbanyak kedua setelah ibukota Provinsi Sulsel Makassar. Kota Parepare menghasilkan sampai sebanyak 98 ton sampah rumah tangga, daun kering dan jenis sampah lainnya (per tahun). (*).